Baru Empat Perusahaan di Sumut Go Public

Baru Empat Perusahaan di Sumut Go Public

ipo
Medan, Jelasberita.com
Baru empat perusahaan di Sumatera Utara (Sumut) tahun 2014 yang go public-menjual saham atau kepemilikan perusahaan ke masyarakat umum. Empat perusahaan tersebut di antaranya PT. Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk, PT. Toba Pulp Lestari Tbk, PT. Bank Mestika Dharma Tbk, dan PT. Bank Sumut untuk obligasi. Angka tersebut masih terbilang sangat minim bila dibandingkan total perusahaan yang go public mencapai 507 perusahaan.
“Tidak cuma di Sumut sedikit, di provinsi lain yang ada di Pulau Sumatera juga sedikit. Saya berharap setidaknya satu perusahaan asli Sumut listing di Bursa Efek Indonesia” katanya kepada Jelasberita.com, Kamis (26/2).
Saat ditanya apa yang melatarbelakangi perusahaan tidak memiliki antusias yang tinggi atau membatalkan minat untuk mendapatkan modal melalui pasar modal, ia menjelaskan ada tiga hal antara lain masalah pajak, masalah internal, dan masalah biaya.
Pertama masalah pajak. Beberapa perusahaan membatalkan niat listing hanya setelah diinformasikan bahwa laporan keuangan harus di audit dengan auditor public. Dan laporan yang diaudit merupakan laporan kurun kurang lebih tiga tahun terakhir serta tanpa memiliki masalah pajak, katanya.
Kedua, masalah internal pemilik. Terkadang beberapa pemilik perusahaan tidak sepakat untuk membagikan kepemilikannya dalam bentuk saham kepada umum. Ketiga, masalah biaya sehubungan biaya untuk mendapatkan modal dari pasar modal.
Ia mengatakan KP BEI terus berupaya untuk membujuk perusahaan untuk go public. Upaya dilakukan dengan mengundang perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Medan, di kawasan industri ataupun bukan di kawasan industri untuk memberikan pemahaman kepada mereka tentang manfaat go public dalam business meeting atau sosialisasi go public langsung ke perusahaan yang mengundang KP BEI.
Dengan kecilnya angka perusahaan di Sumut yang go public, ia berharap Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dapat menginstruksikan Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Promosi untuk mengajak perusahaan-perusahaan asli Sumut untuk meningkatkan daya saing dalam taraf nasional, bahkan global.
Ia menambahkan, pihaknya tidak hanya mengajak perusahaan-perusahaan yang dari sisi finasial sudah besar dan maju, BEI dan Kementerian Koperasi dan UMKM telah bekerja sama dalam mengedukasi para pelaku-pelaku UMKM untuk memberikan informasi terkait alternatif pembiayaan.
“Kita memberikan informasi kepada para pelaku UMKM dan Koperasi apa manfaat go public, bagaimana teknisnya dan apa yang harus siapkan apabila mereka sudah menjadi perusahaan UMKM yang listing di Bursa Efek Indonesia. Dengan begitu, kita lebih memberikan manfaat langsung kepada ekonomi Sumut,” pungkasnya.
 Secara terpisah, Assisten Perekonomian Pemprovsu Hj R Sabrina mengaku, pihaknya tidak mengetahui alasan mengapa perusahaan di Sumut belum banyak go public. “Saya belum tahu. Tapi beberapa mungkin belum mampu memenuhi syarat, tidak percaya diri atau tidak mampu, atau merasa nyaman dengan kondisi yang ada,” paparnya.
Ia menambahkan, pihaknya lebih mendukung masuknya investor dan mendukung usaha kecil menengah (UKM) untuk meningkatkan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. “Walau tidak go public investasi bertambah, kan ekonomi dan tenaga kerja ikutan terkena pengaruh. Pemerintah dukung dunia usaha secara umum, tapi UKM diberi perhatian lebih,” ungkap dia. (ti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi formulir

Samosir Pilihan Terbaik bagi Kamu Berpetualang Jelajahi Eksotisme Danau Toba

Danau Toba sangat luas. Terdiri dari 8 kabupaten. Jika kamu hanya punya libur dua hari rasanya tak cukup untuk eksplorasi banyak hal di Dana...