Tentang Penulis, About Author--Damayanti Sinaga




Damayanti adalah mantan jurnalis Harian Analisa membidangi Ekonomi dan Keuangan. Kini aktif sebagai penulis konten di NINNA.ID. Sembari sibuk di bidang jurnalistik, ia juga suka dengan dunia Pendidikan. Dia lama menekuni karier di bidang pendidikan, menjadi guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah swasta dan guru bimbel di beberapa tempat. Terjun ke dunia jurnalistik tanpa sengaja.


Awalnya ingin berkarier di dunia perbankan namun akhirnya memilih untuk menjadi staf redaksi. Bekerja sebagai staf redaksi selama 5 tahun di Harian Analisa. Per tahun 2018 bulan Februari mengundurkan diri dan pindah domisili ke Samosir belakangan ke Girsang. Karena kantor NINNA.ID di Samosir dan konten utama adalah Pariwisata, membuatnya sering ke Samosir.


Kecintaannya untuk menulis kedua topik Ekonomi dan Keuangan membuahkan hasil dengan memenangkan sejumlah lomba di antara juara ke-2 lomba penulisan tingkat nasional yang diadakan Angkasa Pura II. Juara ke-2 lomba tulisan Bursa Efek Indonesia (BEI) tingkat nasional. Finalis kompetisi tulisan jurnalistik yang diadakan Schroders juga tingkat nasional, dan finalis beberapa lomba lainnya. 


Belakangan menyukai topik Pariwisata, Lingkungan dan UMKM. Bergabung dalam wadah Kelompok Tani Hutan (KTH) Harangan. 


Sekarang, kesibukannya masih tetap mengajar dan menjadi penulis lepas di portal media Pariwisata NINNA.ID. Punya banyak hobi. Hobi menulis, mengajar, bertani, berwisata, fotografi, dan lainnya. Ia dapat dihubungi melalui HPnya 0852-9773-2855 atau email damayanti_sinaga@yahoo.co.id


Untuk Riwayat Hidup Damayanti lebih lengkap dapat dilihat di sini CV Damayanti




Berikut sejumlah portal media yang Damayanti sering isi:

https://ninna.id

https://kampunggirsang1.blogspot.com/

https://wartawatikeuangan.blogspot.com

FB, Instagram Ekowisata Harangan Girsang Paradise


About me

I love reading books, do researching, learning, teaching and travelling. During my free time, I love to teach kids. That's one of my fun hobby. I also love to learn new languages and to have friends from other countries. Perhaps, one of my biggest reason become a tutor, I want to have more friends from abroad.

I have more than 12 years teaching experiences. I teach several subjects including English. Since 2020, I have several friends from abroad that live in Indonesia and abroad asked me to teach them Bahasa Indonesia. I got used to teach them online using WhatsApp and Zoom.

I also had experienced as an editor staff in Analisa Newspaper, one of biggest newspaper in North Sumatra. With these experiences, I convinced that I can teach Bahasa Indonesia very well.

Teaching is not only a job for me. That's also my hobby. I can say that I am an enthusiastic teacher that love my students to be active.

You can contact me here:

https://web.facebook.com/damayanti.sinaga1

https://commons.wikimedia.org/wiki/User:ButetSinaga

Whatsapp: +62 852 9773 2855


UMKM

Luar Biasa! Baru Desa Wisata Harangan Girsang Paradise Sajikan Tor-Tor di Hutan

Oleh: Damayanti Sinaga

Para peserta Fam Trip Simalungun 45 orang terdiri dari para perwakilan dari Travel Agent dan Tour Operator se-Sumatera Utara, Tour Guide/DPD HPI, ASITA, ASPPI, BPODT, ASTINDO, Media, Poltekpar Medan berkunjung ke Desa Wisata HGP pada Selasa 27 Juni 2023. (foto: Damayanti)


NINNA.ID-Hanya Desa Wisata Harangan Girsang Paradise (HGP) yang sanggup sajikan tor-tor di hutan, kata Maruli Damanik, owner Lovely Holidays memuji Manajemen Harangan Girsang Paradise saat berkunjung dalam rangkaian Acara Fam Trip Simalungun.


Ia takjub dengan potensi yang dimiliki Desa Wisata Harangan Girsang Paradise pada saat pertama kalinya ia berkunjung pada Selasa 27 Juni 2023.


Takjub dengan berbagai hal yang dimiliki Desa Wisata HGP. Akan tetapi, ia dengan terus-terang ia menguraikan poin-poin pembenahan yang perlu dilakukan oleh Manajemen HGP agar Desa Wisata HGP lebih maju.


Masukan dari Lovely Holidays

Beberapa hal di antaranya: pertama terkait sustainable tourism. Karena Desa Wisata HGP bernafaskan ekowisata dan desa wisata, praktik sustainable tourism harus dikedepankan oleh Manajemen HGP.

Sejatinya, pariwisata berkelanjutan merupakan konsep mengunjungi objek wisata dimana wisatawan berusaha membuat dampak positif terhadap lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi.

“Jagalah lokasi ini! Baru ini yang ku tahu satu-satunya hidden paradise yang ada di Simalungun. Luar biasa sekali! Terapkan kalianlah praktik sustainable tourism sesuai dengan namanya ekowisata,” terang Maruli menyampaikan masukan.

Kedua, terkait kebersihan. Wisatawan, khususnya dari luar negeri, anti melihat sampah. Pengurus ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia) ini berharap Manajemen HGP tidak mengizinkan sampah kecil bahkan punting rokok pun dijumpai wisatawan saat mulai mendaki ke Dolok Sirikki hingga tiba di Dolok Sirikki.

Ketiga, perlunya Manajemen HGP meningkatkan kulinernya. Kuliner mengangkat kearifan lokal. “Yang sudah kalian lakukan ini bagus mengangkat kearifan lokal. Kasih makan ubi, pakai sambal Andaliman, tambahkanlah apa yang menjadi ciri khas Simalungun,” terangnya.

Masukan dari Wesly Travel

Hal yang serupa pun disampaikan oleh owner Wesly Travel, Mercy Panggabean, menyinggung kuliner yang perlu disiapkan oleh Manajemen HGP. Kuliner tersebut khususnya harus sudah ada di pemberhentian pertama dan kedua saat wisatawan mendaki Dolok Sirikki.


Ia mencontohkan, di pemberhentian pertama, wisatawan-wisatawan sudah disuguhkan welcome drink. Misalnya, di pemberhentian pertama, wisatawan-wisatawan disajikan jus nenas, air tebu atau minuman yang merupakan ciri khas atau hasil pertanian dari Kampung Girsang.


Di pemberhentian kedua, wisatawan-wisatawan disajikan makanan khas yang juga merupakan hasil pertanian Kampung Girsang.


Untuk memanjakan wisatawan, Manajemen HGP perlu menjual oleh-oleh khas yang bisa dibawa pulang wisatawan. Apakah itu berupa kopi, kacang, durian, petai, nenas atau apa yang menjadi ciri khas Kampung Girsang.

Masukan dari BPODT

Kepala Divisi Pemasaran Pariwisata Nusantara BPODT Siswanto Sinambela yang juga hadir mendampingi para peserta Travel Fair dan Fam Trip Simalungun selama 26-28 Juni 2023 juga menyampaikan pengingat soal penggunaan plastik dan bahan-bahan plastik untuk sebisa mungkin dijauhkan.


“Saya sudah pernah sampaikan masukan kepada Manajemen HGP sebelumnya, supaya atap kantin itu diganti. Jangan pakai terpal, diganti dengan ijuk. Saya lihat itu sudah cukup dilakukan walau masih ada terpal kelihatan,” jelas Siswanto Sinambela menunjuk atap kantin.


Ia juga meminta Manajemen HGP untuk studi banding ke Sikulikap. Menurutnya, Sikulikap contoh yang pas untuk di-ATM (Amati Tiru Modifikasi) oleh Manajemen HGP. Menurutnya, potensi yang dimiliki Desa Wisata HGP jauh lebih banyak dibandingkan Sikulikap.

Salah satunya, Manajemen HGP dapat hak pengelolaan 122 hektar lahan hutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sedangkan Sikulikap katanya hanya dapat 3 hektar.

Ia meminta Manajemen HGP menyediakan ruang untuk menjelaskan alasan mereka membuka ekowisata HGP. Sebab, sejatinya, apa yang dilakukan oleh Manajemen HGP untuk membuka Ekowisata HGP merupakan perjuangan untuk melindungi alam.

Dengan semakin banyaknya orang-orang yang peduli soal isu lingkungan, ini akan meningkatkan daya tarik Ekowisata HGP.

“Charity, informasi voluenteering (kegiatan sukarelawan) yang kalian kerjakan sangat menyentuh hati banyak orang sekarang. Kalian punya itu! Dan bule-bule suka itu. Bule-bule suka isu lingkungan, menyelamatkan lingkungan,” terang Siswanto menyinggung perlunya Manajemen HGP menonjolkan cerita charity ke tamu-tamu yang hadir.


Masukan dari yang ikut Fam Trip Lainnya

Salah satu dari anggota yang ikut Fam Trip lainnya menyampaikan Manajemen HGP akan segera dapat banyak tamu dari kalangan milenial khususnya dari Medan. Dengan menyediakan ruang untuk berkemah dan wahana-wahana lainnya, akan ada begitu banyak tamu-tamu berdatangan, persis seperti di Sikulikap, Paropo dan lainnya.

“Saya lihat kalian punya potensi sumber penghasilan besar. Dolok Sirikki ini kiblatnya ke aktivitas ngecamp (berkemah). Bisa buat flying fox dan aktivitas lainnya di sini,” jelas salah satu anggota ASPPI (Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia).

Kus Endro dan Herman mewakili HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) menyampaikan pentingnya kesedian air serta informasi yang jelas yang dapat didapatkan wisatawan sebelum berkunjung. Misalnya, berapa hari enaknya berkunjung ke Desa Wisata HGP, berapa lama mendaki ke Bukit Sirikki dan lainnya.

Ia juga menyampaikan masukan terkait membuat dokumentasi tanaman obat yang ia temukan di Desa Wisata HGP. Tanaman obat yang ada di desa ini perlu didokumentasikan dengan baik, diedukasikan ke para pengunjung.



Para peserta Fam Trip Simalungun berfoto bersama di Dolok Sirikki pada Selasa 27 Juni 2023.

(foto: Damayanti)

Tentang Fam Trip Simalungun

Para peserta Fam Trip Simalungun ada sekitar 45 orang terdiri dari para perwakilan dari Travel Agent dan Tour Operator se-Sumatera Utara, Tour Guide/DPD HPI, ASITA, ASPPI, BPODT, ASTINDO, Media, Poltekpar Medan.

Dikutip dari sebuah sumber, Fam Trip merupakan singkatan dari Familiarization Trip yang digunakan Public Relations profesional atau agen perjalanan untuk memperkenalkan kepada penulis, bloggers, influencers dan media dengan suatu merek, destinasi, dan layanan.

Ini bisa berupa perjalanan kelompok atau perjalanan individu tergantung pada ketersediaan profesional penulis, bloggers, influencers, media maupun kebutuhan merek atau perusahaan.

Dalam hal ini, Fam Trip Simalungun diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun yang dijalankan oleh Dinas Pariwisata Simalungun. Tujuannya untuk memperkenalkan objek-objek wisata yang ada di Simalungun.

Fam Trip Simalungun diadakan pada 27-28 Juni 2023 ke lima destinasi yang ada di Simalungun. Pada Selasa 27 Juni 2023 ke Desa Wisata HGP, Monkey Forest Sibaganding, Kampung Warna-Warni Tigarihit, Desa Wisata Sait Buntu, dan Kebun Teh Bah Butong.

Selain ke destinasi tersebut, Dinas Pariwisata Simalungun juga mengajak para peserta Fam Trip berkapal mengunjungi Pantai Larefa yang memiliki gua. Dinas Pariwisata Simalungun juga ingin menyampaikan kepada para peserta Fam Trip bahwa Simalungun memiliki banyak gua yang belum pernah terekspos atau dijadikan dari bagian paket wisata.



Bawang Goreng Yale, Bawang Gorengnya Medan

 

Bawang Goreng Yale dalam bentuk kemasan 100 gram dan 350 gram

NINNA.ID
-Kondisi sulit saat Covid melanda pada 2020 memaksa siapapun harus berpikir bagaimana caranya bisa bertahan. Hal itu pula yang memicu keluarga besar Sinaga ini memikirkan ide usaha ini. Usaha tersebut dinamai Bawang Goreng Yale.


Sebelum menjalankan usaha ini, keluarga ini telah berpuluh tahun jualan ikan-ikan kering seperti ikan teri di Pasar Sukaramai.


Belakangan, karena langganannya kerap mencari bawang goreng, muncullah ide untuk mencoba memproduksi bawang goreng.


Dari sekadar coba untuk menyediakan kebutuhan bawang goreng di rumah, belakangan keluarga ini memberanikan diri menawarkan ke pelanggannya. Produk bawang goreng tersebut pun diterima pasar.


Di awal menjalankan usaha, produksi bawang Sinaga ini hanya berkisar 10kg per minggu.


Belakangan karena kualitas produk bagus, promosi dari mulut ke mulut pun menyebar. Alhasil, belakangan ini keluarga Sinaga ini harus menyediakan stok Bawang Goreng mentah 700kg-1 ton per minggu demi memenuhi permintaan pasar.


“Mulanya sedikit, palingan 10kg. Belakangan makin banyak permintaan. Kadang karena stok kosong, permintaan gak terpenuhi. Kadang kalau pas harga bahan baku naik, terpaksa gak bisa dapat untung yang sesuai. Gak mungkin bikin harga naik turun,” ujar Sinaga.



Bahan baku Bawang Goreng dari Kawasan Danau Toba


Bawang Khusus dari KDT

Bahan utama bawang goreng ini ialah bawang goreng mentah atau bawang mentah yang dikhususkan untuk dijadikan bawang goreng. Banyak orang bingung apa bedanya bawang goreng mentah dengan bawang merah biasa.


Mereka pikir bahan baku bawang goreng itu dari bawang merah biasa. Memang, bisa saja seseorang menjadikan bawang merah biasa yang ukurannya besar atau bawang peking menjadi bawang goreng.


Akan tetapi, ada perbedaan mencolok antara keduanya secara rasa, aroma dan bentuk. Untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen, keluarga ini tidak pernah gunakan bawang jenis lain. Hanya bawang goreng mentah dari Kawasan Danau Toba.


“Soal rasa, sudah pasti dari Samosir, Bakkara di Danau Toba yang paling enak,”ujar Sinaga.

Bawang Goreng dispinner agar minyaknya turun. Dengan demikian, bawang goreng tersebut menjadi tahan lama


Kendala Modal dan Stok Bahan


Kendala modal masih membatasi kemampuan usaha keluarga ini untuk berkembang. Apalagi saat suplai bahan baku menipis, keluarga ini harus berani mengeluarkan modal lebih besar untuk membuat stok bawang goreng mentah.


Apalagi belakangan bahan baku bawang goreng ini sering langka. Pengusaha bawang goreng ini berharap bisa menemukan mitra bisnis yang bisa menyalurkan bahan baku untuknya.


Pengusaha Bawang goreng Yale ini berharap kelangkaan ini menjadi tugas bagi Dinas Pertanian Sumut agar turut berperan dalam mengatasi persoalan kelangkaan tersebut. Apalagi beberapa daerah di Sumut tadinya sangat dikenal sebagai penghasil bawang goreng.



Tetangga menyerahkan bawang yang sudah dikupas


Memberdayakan Masyarakat


Setidaknya ada 6 pekerja usaha Bawang Goreng Yale ini. keenam pegawai merupakan masih anggota keluarga dan kerabat. Namun, lebih dari 30 masyarakat terlibat dalam memproduksi bawang goreng yang berlokasi di Perumnas Mandala Jalan Camar 3 No 206 ini.


30 orang tersebut merupakan tetangga-tetangga di sekitar Perumnas Mandala Deli Serdang Sumatera Utara, yang memperoleh upah atau biasa disebut gaji-gajian dengan mengupas bahan baku.


Tetangga di sekitar lokasi usaha menyerahkan bawang yang mereka sudah kupas (foto: Damayanti)


Masyarakat sekitar yang ekonominya menengah ke bawah, sangat bersemangat untuk mengerjakan pekerjaan tidak tetap tentu ini. Biasanya mereka adalah kaum hawa atau ibu rumah tangga yang mengerjakannya di rumah mereka.


“Bawang mentahnya mereka bawa ke rumah. Mereka kupas di rumah mereka masing-masing. Lalu setelah dikupas dibawa kesini. Nanti kami timbang kembali untuk memastikan beratnya. Setelah oke, lalu kami berikan upah mengupas bawang,” jelas Sinaga.


Manfaat Bawang


Selain enak dimakan, bawang goreng nikmat menjadi penyedap dan juga cantik sebagai hiasan. Bawang goreng kerap dipakai dalam sajian sup, nasi uduk, nasi goreng, ditaburkan ke pangsit sebagai hiasan, dan dicincang dan ditambahkan ke adonan bakso.


Bawang pun baik bagi kesehatan manusia. Bawang mengandung zat gizi, seperti kalsium, fosfat, dan asam askorbat, atau vitamin C. Namun, sepanjang sejarah bawang khususnya dihargai karena khasiatnya.


Bahkan sekarang, bawang digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit, termasuk selesma, radang pangkal tenggorokan, penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis), penyakit jantung koroner, kencing manis, dan asma.


Selain itu, bawang juga memiliki efek antiseptik, antikolesterol, antiperadangan, antipembekuan darah, dan antikanker. Berikut harga bawang goreng yang sudah dispinner.

Bawang Goreng 100 gram Rp20.000

Bawang Goreng 350 gram Rp60.000

Bawang Goreng 1000 gram Rp160.000

Untuk pemesanan Bawang Goreng Yale dapat menghubungi Kontak HP 085297732855

Lokasi usaha di Jalan Camar 3 No 206, Perumnas Mandala, Percut Sei Tuan, Deli Serdang-Sumatera Utara.


 


 

Samosir Pilihan Terbaik bagi Kamu Berpetualang Jelajahi Eksotisme Danau Toba

Danau Toba sangat luas. Terdiri dari 8 kabupaten. Jika kamu hanya punya libur dua hari rasanya tak cukup untuk eksplorasi banyak hal di Dana...