Blog ini ditujukan Damayanti untuk berbagi Cerita dan Info kepada para pembaca. Penulis punya banyak hobi. Hobi menulis, mengajar, bertani, berwisata, fotografi, dan lainnya.
API: Tanaman Berpotensi Tinggi di Indonesia Sering Disepelekan
Lebih Baik Ketimbang Kuliah, Merantau (Kerja) ke Jepang yuk...!
Pernah terpikir untuk bekerja di Jepang?
Tahu gak? Gaji pokok di Jepang itu 9-10 juta per bulan. Woow banget kan!
Selama kita terikat kontrak kerja dengan perusahaan Jepang, kita juga dapat modal kerja. Jadi, pulang dari Jepang, kita sudah dapat bekal pengalaman kerja, pengalaman hidup dan modal! Keren kan! Gak hanya itu, selesai kontrak kita juga berkesempatan untuk bekerja di perusahaan Jepang di Indonesia. Jadi, gak perlu cemas seusai pulang dari Jepang. Tentu itu cerita yang menggembirakan, bukan? Tapi semua itu bisa terjadi kalau kita berhasil melewati serangkaian proses.
Di zamanku dulu, aku ikuti seleksi magang di sebuah lembaga di Medan. Kuikutin semua arahan dari pembimbing lembaga tersebut agar bisa lolos di tiap tahapan seleksi. Sekitar 3 bulan belajar di lembaga tersebut, tibalah waktu seleksi. Dalam tiap tahapan seleksi berlaku sistem gugur. Dimulai dari seleksi pemberkasan, matematika, kesamaptaan, fisik, wawancara, medical check up dan terakhir bahasa Jepang.
Syukur banget, semua tahapan dapat lulus hingga masuk ke tahap pendidikan.
Nah, ada dua tahap pendidikan. Tahap pendidikan di daerah tempat rekrut dan di pusat. Setelah menyelesaikan tahap pendidikan 4 bulan, waktu yang paling dinantikan pun tiba. Saya berangkat ke Jepang.
Sesampainya di sana, saya masuk ke pusat pelatihan di Kota Chiba selama 1 bulan.
Setelah itu, saya dikirim ke perusahaan Jepang yang telah ditentukan sebelum keberangkatan. Saya magang di perusahaan konstruksi bagian profil baja untuk kontruksi bangunan seperti pabrik, jembatan, jalan dan sebagainya. Saya tekuni itu selama 3 tahun karena kontraknya hanya sampai tiga tahun. Selama di Negeri Sakura, saya menemukan banyak hal baru, budaya, makanan dan kebiasaan-kebiasaan lainnya. Sungguh pengalaman luar biasa!
Awal tiba di Jepang, saya rindu dengan kampung halaman. Namun, seraya waktu berlalu dan mulai beradaptasi akhirnya saya menjadi betah tinggal disana. Saya malah tidak ingin cepat-cepat pulang ke Indonesia. Tapi karena kontraknya selama 3 tahun, jadi mau tidak mau harus pulang ke negara asal kita.
Program magang/kerja di Jepang yang sangat bermanfaat. Jadi, ikuti saja prosedur dan seleksinya. Saya bisa bantu kamu untuk konsultasi apa saja tentang program ini. Jangan segan bertanya gratis kok.
Hubungi saya lewat fesbuk atau no HP atau langsung temui kami di LPK Hiroki. Kami akan jawab segudang pertanyaanmu. Akun FB saya Nando Damanik.
Di postingan berikutnya, saya akan berbagi pengalaman unik yang hanya bisa kita temui di Jepang. So, tunggu postingan berikutnya ya Sob! Bantu sebarin info ini ke kawan-kawan, keluarga, tetangga atau siapa yang kamu kenal pengen merantau ke Jepang. Terimakasih!
API Bangun Komunitas UMKM Kreatif
API Bangun Komunitas UMKM Kreatif
Jurnalis Ninna, Damayanti Sinaga, Juara Lomba Karya Tulis Jurnalistik BI
NINNA.ID - Belum genap satu tahun ninna.id ternyata memiliki jurnalis yang handal. Bukan pujian internal, tapi bukti itu setidaknya diakui Perwakilan Bank Indonesia Sibolga. Jurnalis ninna, Damayanti Sinaga, berhasil menyabet Juara II, lomba karya tulis yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga, Juni lalu.
Tema lomba tulisan BI “Inovasi dan Strategi Komunikasi Efektif Guna Meningkatkan Akseptansi dan Literasi Masyarakat Undigitized terhadap Sistem Pembayaran Digital” yang diikuti oleh sejumlah jurnalis senior di Kawasan Danau Toba, akhirnya mendaulat tiga orang juara.
Juara pertama diraih Sahat Jason Gultom (Batakpos.com), Juara kedua Damayanti Sinaga penulis di Ninna.id dan juara ketiga diraih Jhonny WP Simatupang (medanmerdeka.com). Penjurian dipercayakan kepada PWI Sumut, USU dan Bank Indonesia.
[caption id="attachment_7240" align="alignnone" width="462"]Damayanti Sinaga dari ninna.id (nomor 4 dari kiri) meraih Juara II.(foto:ist)[/caption]
Damayanti mengatakan, hadiah menjadi salah satu motivasi utamanya untuk ikut kompetisi karya tulis jurnalistik yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga itu.
Tapi, ada alasan lain yang membuatnya bersemangat, ingin mengupdate dan mengupgrade pengetahuannya tentang informasi dan pengetahuan terkini.
"Apalagi tema utama pada lomba tulisan ini adalah digital payment. Belakangan ini, kita diperhadapkan dengan banyak perubahan. Banyak bidang beralih dari sistem konvensional ke sistem digital. Misalnya, dulu media menyajikan berita melalui surat kabar atau koran. Sekarang, karena semua serba digital dan hampir semua penduduk di dunia memiliki HP dan akses internet, lantas media memilih bermigrasi ke sistem digital," ujar Damayanti.
Selain itu, Damayanti juga tertantang untuk membuktikan, Ninna.id sebagai pemain baru dalam portal berita online, memiliki jurnalis yang tidak dibisa diremehkan dari segi SDM.
"Tertantang juga untuk menguji keberanian. Aku tahu, banyak jurnalis yang hebat di kawasan Danau Toba, bahkan dari media mainstream. Hanya saja, aku yakin, tak semua punya keberanian untuk ikut berkompetisi. Terimakasih untuk Bank Indonesia, jajaran redaksi ninna.id yang sangat mendukung aku padahal aku termasuk jurnalis baru di ninna.id," katanya.
Pengumuman pemenang lomba karya tulis yang diselenggarakan KPw BI Sibolga telah dilakukan, Rabu (06/07/2022) lalu, di Creative Hub Pantai Indah Situngkir, Kabupaten Samosir.
Penulis : Mahadi Sitanggang
Editor : Mahadi Sitanggang
Serunya Buat Kerajinan Tangan di Indonesia Festival
Serunya Buat Kerajinan Tangan di Indonesia Festival
http://harian.analisadaily.com/liputan-sekolah/news/serunya-buat-kerajinan-tangan-di-indonesia-festival/116333/2015/03/15
Sangmin, siswa kelas 5, terlihat asyik menganyam keranjang kecil bersama Jo, siswa kelas 4. Mereka berdua serius memperhatikan Ibu Eka, Pengrajin Tikar Pandan. “Aku coba ya Bu,” kata Sangmin dengan menampakkan wajah serius kepada Ibu Eka agar memberinya kesempatan mengerjakan anyaman sendiri. Begitu juga dengan Jo,yang tak mau kalah.Mereka berdua sangat fokus dengan pekerjaan mereka.
Berbeda sekali dengan Marcello Sianipar, siswa kelas 5, beserta kawan-kawannya yang sedang membuat mangkuk dari tanah liat. Mereka tidak hanya asyik membuat mangkuk, tapi juga sibuk membandingkan hasil kreasi mereka masing-masing.“Aku buat sedikit anehlah biar jangan ada yang ambil punyaku. Aku buat beda dari yang lain ya Bu,” katanya kepada Bu Wati Pengrajin tanah liat.
Teman-teman Marcello pun jadi ikut-ikutan. Semula, tanah liat ditujukan untuk membuat mangkuk,mereka malah membuat ukiran berupa ember, asbak, dan lainnya. Bu Wati sampai kegelian lihat hasil karya mereka. Apalagi, beberapa anak sangkin gemasnya melihat tanah liat, mengeluarkan tenaga berlebihan ke tanah, menyebabkan cetakan menjadi miring. “Tekan tanahnya pakai perasaan ya, nak. Jangan asal ditekan, nanti bisa rusak,’ kata Bu Wati sembari tersenyum.
Di lokasi lain, ada anak-anak yang tengah berkonsentrasi tinggi untuk mengerjakan ukiran kayu bed nama.Mereka adalah Lanriner, dan kawannya yang pemalu. Keduanya menghabiskan waktu cukup lama bersama Yon Riko dan Hot Boyma, mahasiswa Unimed Semester 4 Jurusan Seni Rupa. Untuk kerajinan yang satu ini memang peminatnya tidak banyak.Sebab, anak-anak harus benar-benar sabar dan memiliki tenaga ektsra untuk mengetuk ornamen ukiran yang terbuat dari kayu sangat seru dan menyenangkan.
Melihat wajah lucu,manis,dan imut murid kelas 1 sampai 10 di MIS, berkenalan, bermain,dan semua aktivitas yang Analisa ikutin satu per satu, membuat suasana hati gembira.
Sebenarnya masih banyak kegiatam, pokoknya acara ini seru deh. Semoga di lain waktu ada acara seru seperti ini. (Damayanti)
Kualanamu Berpotensi Jadi Bandara Aerotropolis
Meet Damayanti Sinaga: A Passionate Guide Promoting Lake Toba
Hello, my name is Damayanti Sinaga, but you can call me Butet . In Batak culture, “Butet” is a name often given to female babies, but as I...
-
Riset Panin Sekuritas tentang Perkembangan Saham By admin on May 26, 2015 No Comment ...
-
Hari ini aku mau berbagi tentang pengalamanku tentang perbankan. Aku sering gunakan jasa perbankan mulai dari bank swasta hingga bank...
-
Namaku Damayanti. Lahir pada 9 Desember 1989 di Medan. Aku anak keempat dari 7 bersaudara. Mamaku Sijabat. Papaku Sinaga. Sejak kecil ...