Tingkatkan Standar Pelayanan, BPS Provsu Minta Masuka

Tingkatkan Standar Pelayanan, BPS Provsu Minta Masukan


http://harian.analisadaily.com/ekonomi/news/tingkatkan-standar-pelayanan-bps-provsu-minta-masukan/37522/2014/06/12


(Analisa/Damayanti) DENGARKAN MASUKAN: Kepala BPS Provsu Ir. Wien Kusdiatmono (kanan) bersama Kabid IPDS (Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik) Thomas Wunang Tjahjo, M.Sc, M.Eng., tengah mendengarkan masukan dari para konsumen yang sering mengunjungi perpustakaan BPS Sumut, di Ruang Vicon Lantai 3, Rabu (11/6). Hal itu dilakukan BPS guna meningkatkan standar pelayanan publik.
Medan, (Analisa). Demi meningkatkan standar pelayanan pu-blik, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) meminta masukan kepada para konsumen. Pihaknya mengundang sejumlah pihak dari media, mahasiswa, pegawai negeri sipil (PNS), dan pegawai swasta yang sering memanfaatkan layanan perpus-takaan BPS Sumut untuk memberikan usulan dalam rapat yang diadakan di Ruang Vicon Lantai 3 Jalan Asrama No.179 Medan, Rabu (11/6).
Dalam pembahasan tersebut Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara Ir. Wien Kusdiatmono beserta para pegawai BPS memaparkan jenis pelayanan yang ada di BPS baik berupa layanan publikasi di perpustakaan juga website BPS. Francisca Wenny AWS, pegawai yang bertugas di perpustakaan BPS Sumut, memaparkan ada lima jenis layanan yang dapat dimanfaatkan para pengunjung BPS.
Lima jenis layanan itu antara lain: perpustakaan tercetak, perpustakaan digital, layanan data mikro, konsultasi statistik, dan penjualan softcopy maupun hardcopy. Dari lima jenis layanan tersebut, menurut BPS Sumut, para pengunjung lebih sering memanfaatkan layanan perpustakaan tercetak. Padahal, penjelasan mengenai layanan tersebut sudah terpampang dengan jelas di depan pintu masuk perpustakaan.

Masukan
Setelah menyampaikan penjelasan mengenai layanan publik yang disediakan, Kabid IPDS (Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik) Thomas Wunang Tjahjo, M.Sc, M. Eng langsung menanyakan saran dan pandangan para konsumen. Pihak dari media memberikan saran agar pihak BPS Sumut mampu me-nyediakan data khusus bagi para jurnalis dalam bentuk excel maupun grafik berbasis vektor.

Selain itu, pihaknya juga meminta supaya update data lebih cepat terbit. Menjawab komentar itu, Thomas, Kabid IPDS, mengemukakan pihaknya akan mengupayakan semaksimal mungkin guna memenuhi permintaan dari pihak media. Namun, menurutnya, tidak semua hal itu bisa dipenuhi sebab BPS memiliki time lag dan harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dalam mempublikasikan data.

Sementara dari pihak mahasiswa memberikan usulan agar pihak BPS menempelkan informasi mengenai alur layanan dan menyediakan mesin fotokopi yang memudahkan para konsumen untuk memotokopi bahan yang mereka akan teliti. Pihak BPS pun menerima gagasan tersebut dan mengatakan perlu menyusun program untuk itu. “Kami menerima usulannya. Kami akan melaporkan ke pimpinan karena ini masih terkait dengan PNBP (penerimaan negara bukan pajak),” jawab Thomas kepada para mahasiswa.
Terakhir dari pihak PNS, Yosi Sukmono Kasubbid Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah Bappedasu mengapresiasi kinerja BPS Sumut yang saat ini menurutnya jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, ia menyoroti kelemahan pelayanan di BPS Kabupaten dan Kota yang tidak update dalam memberikan informasi.

Para pemberi masukan baik dari mahasiswa, media dan pegawai turut menambahkan keramahtamahan pegawai dalam melayani perlu ditingkatkan. “Saya sering ditanya teman saya dari USU, Unimed, bagaimana pelayanan di BPS. Banyak yang beranggapan pelayanan birokrat itu kurang menyenangkan. Padahal belum tentu. Mungkin pihak BPS juga perlu meningkatkan keramahtamahan agar kesan dan anggapan itu hilang,” ujar Depo Lestari Sinaga, Mahasiswi USU Jurusan Statistik semester VI.

Menanggapi seluruh pemberi usulan, Thomas menerangkan pihaknya senang dengan semua masukan dan akan segera melakukan pembenahan sesuai prosedur. Namun, ia beserta para pegawai BPS juga meminta kerja sama dengan para konsumen atau pemberi masukan agar memberitahukan pelayanan BPS Sumut.

Badan Pusat Statistik Sumut juga menyoroti tentang tingkah laku buruk para pengunjung yang sering didapati seperti menyobek buku, menempatkun buku sembarangan, dan kurang mematuhi aturan yang sudah jelas tertulis dan terpampang di perpustakaan. “Kami sering menemukan isi buku itu dirobek. Itu tidak bagus karena orang lain tidak bisa lagi memakai buku tersebut akibat tidak lengkap. Jadi, mari kita sama-sama menganggap BPS Sumut itu milik kita bersama,” pungkas Thomas. (dyt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi formulir

Samosir Pilihan Terbaik bagi Kamu Berpetualang Jelajahi Eksotisme Danau Toba

Danau Toba sangat luas. Terdiri dari 8 kabupaten. Jika kamu hanya punya libur dua hari rasanya tak cukup untuk eksplorasi banyak hal di Dana...